Selama dua dekade terakhir, wiski Jepang telah memenangkan berbagai penghargaan di kompetisi internasional bergengsi, seperti World Whiskeys Awards (WWA) dan International Spirits Challenge (ISC). Tahun ini, perusahaan Jepang yang mengkhususkan diri dalam pembuatan minuman beralkohol Suntory memenangkan hadiah terbaik campuran malt – kombinasi setidaknya dua wiski dari penyulingan berbeda – di WWA dengan botol Nikka Taketsuru Pure Malt 2020.
Aura mereka melampaui batas, wiski Jepang semakin membangkitkan hasrat dan harganya pun terpengaruh. Terutama karena proses pematangan yang memakan waktu setidaknya beberapa tahun, penyulingan kesulitan menyesuaikan produksinya.
Menurut surat kabar ekonomi Jepang Nihon Keizai Shimbun, harga jual rata-rata wiski di toko-toko di seluruh negeri telah meningkat sebesar 20% dalam lima tahun, antara Oktober 2018 dan Oktober 2023. Botol-botol simbolik tertentu khususnya terkena dampaknya: harganya meningkat sebesar 25 hingga 40%.
Pasokan yang sulit
“Sejak tahun 2012, ekspor wiski Jepang mengalami peningkatan spektakuler sebesar 2.200% dalam sepuluh tahun, mencapai 56 miliar yen pada tahun 2022 (340 juta euro),” lapor surat kabar tersebut, menggunakan statistik dari Kementerian Keuangan negara tersebut.
Pelemahan yen yang nilainya telah anjlok 30% terhadap dolar AS sejak November 2021, semakin mempercepat tren ini seiring dengan pulihnya pariwisata internasional. “Sulit untuk menyediakan botol-botol populer secara teratur,” menyesalkan pemilik toko minuman keras di Tokyo, yang dikutip oleh surat kabar tersebut.
Highball, koktail berbahan dasar wiski, sangat populer di nusantara, permintaan wiski Jepang sepertinya tidak akan turun dalam waktu dekat. “Bagi para penggemar, minuman favorit mereka kemungkinan besar akan tetap sulit diakses untuk beberapa waktu ke depan,” pungkas surat kabar itu.
sbobet judi bola online judi bola online sbobet